The Influence of Teachers Against Inquiry Skills Critical Thinking Skills and Learning Outcomes in Biology Education Class VIII SMP Negeri 18 Palu
DOI:
https://doi.org/10.22487/j25490192.2017.v1.i1.pp31-39Keywords:
Teacher’s Skill, Chemistry Instructional, Learning Motivation, Learning OutcomesAbstract
The research aims to determine the effect of teacher’s skill in the chemistry instructional toward motivation and learning outcomes of the tenth-grade students of SMA Negeri 1 Palolo. The population was the whole students of the tenth grade registered in academic year 2013/2014 numbered 201 persons and separated in five classes with the sample class XA and class XD totaling 98 persons. The sample was taken purposively. The data were collected through questionnaires of teacher’s skills in chemistry instructional, motivation, and learning achievement tests. The result indicated that each average of teacher’s skill, motivation, and achievement test was 69, 74, and 91. The statistic testing result shows teachers’ skill significantly influenced toward motivation and learning achievement with a coefficient correlation score each was 0.462 and 0.425. The variable contribution of teacher’s skill toward motivation was 21.3% while the skill contribution toward learning achievement was 18.1%. Based on the coefficient correlation score, it can be concluded that teachers’ skills in chemistry instructional influenced motivation and learning outcomes categorized enough.
Downloads
References
Arikunto, S. (2002). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek. Jakarta: Bumi.
Arnyana, I. B. P. (2005). Pengembangan perangkat model belajar berdasarkan masalah dipandu strategi kooperatif serta pengaruhnya terhadap kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar siswa sekolah menengah atas pada pelajaran ekosistem. Disertasi, (tidak dipublikasi). Malang: Universitas Negeri Malang.
Darmadi, H. (2010). Kemampuan Dasar Mengajar. Bandung: Alfabeta.
Dalyono, M. (2005). Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Depdiknas. (2004). Peningkatan Kualitas Pembelajaran. Lampiran Permendiknas Nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi. Jakarta: Depdiknas.
Djamarah. (2010). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Curto, K. & T. Bayer. (2005). An Intersection of Critical Thinking and Communication Skills. Journal of Biological Science, 31(4):11-19.
Ennis, R. H. (1985). Goals for Critical Thinking Curriculum”, In A.L. Costa, Developing Minds: A Resource Book for Teaching Thinking. Alexandria: Association for Supervisor and Curriculum Development (ASCD).
Fisher. (2009). Berpikir Kritis: Sebuah Pengantar. Jakarta: Erlangga.
Fatmawati, D. (2011). Analisis Tingkat Kemampuan Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Secang Dalam Menyelesaikan Soal Matematika Materi Segiempat Ditinjau Dari Langkah Polya. Tesis, (tidak dipublikasikan). Semarang: UNES.
Gunawan. (2007). Genius Learning Strategy. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Gandhi, E. (2014). Kemampuan Bertanya Guru IPA Dalam Pengelolaan Pembelajaran. E-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha, 4(2): 53-62.
Haryanto. (2011). Keterampilan Bertanya dalam Pembelajaran IPA. Diakses melalui: http://www.pakteha.blogspot.com/search/label/beranda. Pada 2 Januari 2014.
Haris, F. Rinanto, Y. Fatmawati, U. (2015). Pengaruh Model Guided Discovery Learning Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas X SMA Negeri Karangpandan Tahun Pelajaran 2013/2014. Jurnal Pendidikan Biologi, 7(2): 114-122.
Hasibuan, J. J. & Moedjiono. (2010). Proses Belajar Mengajar. Cetakan Ketiga belas. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Husaimi, U. & Akbar, P. S. (2006). Pengantar Statistik Edisi Kedua. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Indrawati. (2016). Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Guru Matematika Dalam Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi Pada Sekolah Menengah Atas Kota Palembang. Jurnal Manajemen dan Bisnis Sriwijaya, 4(7): 41-48.
Ibrahim, M. (2007). Kecakapan Hidup: Keterampilan Berpikir Kritis. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya.
Ismaimuza. (2011). Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Ditinjau Dari Pengetahuan Awal Siswa. Jurnal Pendidikan Matematika. 2 (1): 62-75.
Kowiyah, (2012). Kemampuan Berpikir Kritis. Jurnal Pendidikan Dasar, 3(5): 15-20.
Laius, A., Kask, K. & Rannikmäe, M. (2009). Comparing Outcomes from Two Case Studies on Chemistry Teachers’ Readiness to Change. Chemistry Education Research and Practice,10:142–153.
Munandar. (2013). Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta: Rineka Cipta.
Mustaji. (2013). Pengembangan Kemampuan Berpikir Kritis dan Kreatif. Gentengkali: Jurnal Keguruan Dasar dan Menengah, 4(5): 1-12.
Murtadho. (2013). Berpikir Kritis Dan Strategi Metakognisi: Alternatif Sarana Pengoptimalan Latihan Menulis Argumentasi. Internasional Seminar On Quality and Affordable Education (ISQAE). http://educ.utm.my/wp-content/uploads/2013/11/71.pdf, (diakses tanggal 10 maret 2014 pukul 20:20)
Mulyaningsih. (2011). Hubungan Berpikir Kritis Dengan Perilaku Caring Perawat di Rumah Sakit Dr. Moewardi Surakarta. Tesis. Jakarta: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia.
Nalole, M. (2010). Kemampuan Guru Menerapkan Ketrampilan Bertanya pada Pembelajaran Matematika di Kelas IV SDN No. 64 Kota Timur Kota Gorontalo. Jurnal Inovasi, 7(2): 34-40.
Nasution, S. (2000). Asas-asas Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Nasution, N., Suryanto, A, & Supriyati, Y. (2007). Evaluasi Pembelajaran Fisika. Jakarta: Universitas Terbuka.
Nasution, S. (2008). Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Natawijaya, R. (2007). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Pridojaya.
Purwanto, M. N. (2009). Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Purwanto, N. (1990). Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: Remaja Rosda Karya.
Ragawanti, D. T. (2009). Questions and Questioning Techniques: A View of Indonesian Student’s Preferences. 11(2): 155-170.
Rusman. (2012). Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer Mengembangkan Profesionalisme Guru Abad 21. Bandung: Alfabeta.
Riduwan & Sunarto, H. (2010). Pengantar Statistika. Untuk Penelitian Pendidikan, Sosial, Ekonomi, Komunikasi, dan Bisnis. Bandung: Alfabeta.
Sanjaya, W. (2008). Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana.
Sanjaya, W. (2010). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana.
Sofa, P. (2008). Keterampilan Bertanya, Menjelaskan dan Evaluasi dalam Pembelajaran Fisika. Jakarta: Masoffa 02/12/2015.
Sugiyono. (2004). Statistika Untuk Penelitian. Cetakan Kelima. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Sunarto, A. (2009). Seluk Beluk E-Commerce. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sutikno, S. (2004). Menuju Pendidikan Bermutu. Mataram: NTP Press.
Syahwani. (2012). Buku Ajar: Program Pengalaman Lapangan-1 (Micro Teaching). Pontianak: FKIP UNTAN.
Tyo, A. (2012). Keterampilan Bertanya Dasar dan Bertanya Lanjut. Diakses melalui http://www.google.co.id. pada tanggal 24 Agustus 2014.
Usman, M. (2010). Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Widodo, A. (2006). Profil Pertanyaan Guru dan Siswa dalam Pembelajaran Sains. Jurnal Pendidikan dan pembelajaran, 4(2): 139-145.
Wijaya, C. (2010). Pendidikan Remedial, Sarana Pengembangan Mutu Sumber Daya Manusia. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Yusmanah. (2013). Peningkatan Keterampilan Bertanya Dengan Menggunakan Metode Penemuan Terbimbing dalam Pembelajaran Matematika. Jurnal PGSD FKIP Universitas Tanjungpura. Pontianak. 5(2): 3-21.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2017 Author
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.