Influence of a Hypothetical Inquiry Method Towards Students' Critical Thinking Skills and Learning Outcome at Class IX SMP Negeri 1 Biromaru

Authors

  • Sri Suryany Warindo Universitas Tadulako
  • Jusman Mansyur Universitas Tadulako
  • Amiruddin Kade Universitas Tadulako

DOI:

https://doi.org/10.22487/j25490192.2017.v1.i2.pp96-104

Keywords:

hypothetical inquiry method, critical thinking skills, learning outcome

Abstract

This research aimed to influence of a hypothetical inquiry method towards students' critical thinking skills and learning outcome at class  IX SMP Negeri 1 Biromaru.  The research method used is quasy experiment: nonequivalent control group design.  The samples of the research were Class IXA as experimental group (n=30) and Class IXB as control group (n=30) academic year 2014/2015, the samples were determined by purposive sampling technique.  The independent variables in this research is a hypothetical inquiry method and conventional learning while the dependent variable is the critical thinking skills and learning outcome.  Data were analyzed using descriptive statistical method t-test. It can be concluded that influence of a hypothetical inquiry method had a significant effect on students’critical thinking skills and learning outcome ability at class IX of SMP Negeri 1 Biromaru.

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biographies

Sri Suryany Warindo, Universitas Tadulako

Pendidikan Sains Program Magister Pascasarjana Universitas Tadulako

Jusman Mansyur, Universitas Tadulako

Pendidikan Sains Program Magister Pascasarjana Universitas Tadulako

Amiruddin Kade, Universitas Tadulako

Pendidikan Sains Program Magister Pascasarjana Universitas Tadulako

References

Afrizon, R. (2012). Peningkatan perilaku berkarakter dan keterampilan berpikir kritis siswa MTs model padang mata pelajaran IPA-fisika. Jurnal Penelitian Pembelajaran Fisika (JPPF): 2252- 3014 http://ejournal.unp.ac.id.

Achmat, A. (2007). Memahami berpikir kritis. http://rearschengines/html, diakses 16 September 2014.

Arikunto, S. (2006). Dasar-dasar evaluasi pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Astiti, K. A. (2013). Pengaruh model pembelajaran inkuiri hipotetik terhadap keterampilan berpikir kritis dan keterampilan proses sains siswa kelas VII SMP Negeri 1 Singaraja. Jurnal Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Volume 3 Tahun 2013.

Basri, H. (2007). Menuju dark age pendidikan indonesia. Artikel. Melalui http://lib.ugm.ac.id [16/09/2014]

Chance, P. (1986). Thinking in the classroom: A survey of programs. New York: Teachers College, Columbia University.

Damanik, D. P. (2012). Analisis kemampuan berpikir kritis dan sikap ilmiah pada pembelajaran fisika menggunakan model pembelajaran inquiry training (IT) dan direct instructions (DI). Jurnal online Pendidikan Fisika ISSN 2301-7651.

Depdiknas. (2003). UU Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sisdiknas. Jakarta: Balitbang Kemdikbud.

Ennis, R. H. (1985). Goal critical thinking curiculum. dalam Costa A.L: Developing Minds: A Resourse Book for Teaching Thinking. Alexandria, Virginia.

Fathur, R. (2012). Pembelajaran model siklus belajar hipotetik deduktif dengan media riil dan media virtuil ditinjau dari kemampuan penalaran analitis dan gaya belajar siswa. Jurnal Pendidikan Fisika (JPF), Pascasarjana Universitas Sebelas Maret: 1(3):195-206.

Filsame, K. D. (2008). Menguak rahasia berpikir kritis dan kreatif. Prestasi Pustaka.

Garrison, D. R., Anderson, T. (2001). Critical thinking and computer conferencing: a model and tool to assess cognitive presence. (http://communityofinquiry.com/sites/ co mmunityofinquiry.com), diakses tanggal 16 Agustus 2014).

Gunawan, A. W. (2003). Genius learning strategy petunjuk praktis untuk menerapkan accelarated learning. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Harsono. (2004). Pengantar problem based learning. Yogyakarta: Fakultas Kedokteran UGM

Hossoubah, Z. (2007). Develoving creative and critical thinking skills (terjemahan). Bandung: Yayasan Nuansa Cendia.

Husaimi, U dan Akbar. (2006). Pengantar statistik edisi kedua. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Isparjadi. (1988). Statistik pendidikan. Jakarta: Depdikbud.

Kemendikbud. (2014). Buku guru ilmu pengetahuan alam. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan. Balitbang. Kemdikbud.

Khan, M. A. (2009). Teaching of heat and temperature by hypothetical inquiry approach: a sampel of inquiry teaching. Journal of Physics Teacher Education, on Line. 5(2): 43- 64.

Kunandar. (2007). Guru profesional implementasi kurikulum tingkat satuan pendidikan dan sukses dalam prestasi guru. PT. Raja Grafindo Persada.

Marwan. (2004). Penerapan model pembelajaran tandur berbasis inkuiri sebagai upaya mengatasi kesulitan siswa dalam memahami konsep alat-alat optik. Tidak diterbitkan. Bandung: PPS UPI Bandung.

Meinita, Y. (2012). Pengaruh metode pembelajaran inkuiri terbimbing (guided inquiry) untuk meningkatkan hasil belajar dan kemampuan berpikir tingkat tinggi (high order thinking skill) siswa. Tesis.Tidak diterbitkan. Malang: Universitas Negeri Malang.

Meltzer, D. (2002). The relationship between matematics preparation and conceptual learning gain in phisics, ‘hidden variabel’ in diagnostic pretest scores. Melalui http://www. American Journal of phisics.html [05/05/12].

Mudjiono dan Dimyati, M. (1992). Strategi belajar mengajar. Jakarta: Depdikbud.

National Research Council. (2002). Inquiry and the national science education standard: a guide for teaching and learning. Washington DC: National Academy Press.

Ridwan, I. (2006). Model pembelajaran inkuiri meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa SMA pada topik hukum dasar kimia. Tesis. tidak diterbitkan. Bandung: UPI.

Purwanto, M. N. (2003). Psikologi pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Slameto. (2003). Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Sohibi, M. (2012). Pengaruh pembelajaran berbasis masalah dan inkuiri terbimbing terhadap kemampuan berpikir kritis dan kreatif siswa. Tesis. Tidak diterbitkan. Semarang: Pendidikan Fisika IKIP Semarang.

Sudjana, N. (2009). Penilaian hasil proses belajar mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Sugiyono. (2010). Statistika untuk penelitian. Bandung: CV. Alfabeta.

Sukmadinata, N. S. (2003). Landasan psikologi proses pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Sukmadinata, N. S. (2009). Metode penelitian pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Taniredja, T. (2011). Model-model pembelajaran inovatif. Bandung: CV. Alfabeta.

Tinio, V. L. (2003). ICT in Education. Diakses melalui http://www.apdip.net/ publications/iespprimers/ICTinEducat ion. pdf pada 16 September 2014.

Trianto, (2007). Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Surabaya: PT. Prestasi Pustaka.

Wenning, C. J. (2005). Levels of inquiry: Hierarchies of pedagogical practices and inquiry processes. Journal of Physics Theacher Education, online. 2(3): 3- 11.

Wenning, C. J. (2010). The levels of inquiry models of science teaching. Journal of Physics Teacher Education, online. 6(2): 9-16.

Wenning, C. J. & Khan, M .A. (2011). Sample learning sequences based on the levels of inquiry model of science teaching. Journal of Physics Teacher Education, online. 6(2): 17-30.

Wikandari, P. (2000). Pengajaran berpusat pada siswa dan pendekatan kontruktivitas dalam pengajaran. Edisi ketiga. Buku Ajar. Surabaya: Pusat Studi Matematika dan IPA Universitas Negeri Surabaya.

Zamroni dan Mahfudz. (2009). Panduan teknis pembelajaran yang mengembangkan critical thinking. Jakarta: Depdiknas.

Downloads

Published

2017-12-30

How to Cite

Warindo, S. S. ., Mansyur, J. ., & Kade, A. . (2017). Influence of a Hypothetical Inquiry Method Towards Students’ Critical Thinking Skills and Learning Outcome at Class IX SMP Negeri 1 Biromaru. Jurnal Riset Pendidikan MIPA, 1(2), 96-104. https://doi.org/10.22487/j25490192.2017.v1.i2.pp96-104

Issue

Section

Articles